(Di bawah ini merupakan notulensi paparan Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin)
Di negara-negara maju ada ungkapan, “menulis sesuatu, atau sama sekali tidak”. Dalam negara maju, perguruan tinggi, para dosennya di dinilai tulisannya, kemudian mendapatkan kredit point. Jika menulis kontraknya akan panjang, jika tidak, ya di sudahi.
Saya tidak tahu, apakah kita dapat menerima ungkapan di atas, sejak di angkat PNS, ya seperti ini saja.
Dalam menulis, salah satu yang menjadi kendala, yaitu rasa kuatir. Menurut pembimbing saya saat S3, kalau kamu mau menulis, nulis saja. Ketika saya menulis, 50% persen setuju sama saya, dan 50% tidak suka dengan tulisan saya. Jadi kita siap-siap, dari 50% akan mengecam kita.
Dalam menulis, kita jangan memerankan ketiga-tiganya, menjadi terdakwa, hakim dan jaksa. Maksudnya, ya penulis, ya penilai, ya pembaca, itu ngak boleh. Biarin aja, wong kita ini menusia ngak sempurna. Semua tulisan pasti ada kelemahannya.
dapet dari milis Antro... so nulis itu pasti ada salahnya bahkan mungkin
memperkosa bahasa untuk beberapa orang...... tapi ya namanya kalo untuk cari nafkah seperti blog ini ya dhak pa pa to ???
hihihihi